Jumat, 23 Desember 2011

Koneksi Wi-Fi Bikin Sperma "Terluka"?



livescience.com
Bukan hanya karena panas dari bawah laptop ketika dipangku, tapi juga karena gelombang elektromagnetik dari koneksi internet nirkabel yang merusak sperma
Intisari-Online.com – Sebuah komputer dengan koneksi internet nirkabel bisa melukai sperma, tapi bukan karena laptop yang panas di pangkuan, demikian hasil sebuah penelitian.
Temuan menunjukkan bahwa sel sperma yang dikumpulkan pada sebuah piring dalam laboratorium dan ditempatkan di bawah laptop dengan koneksi internet nirkabel selama empat jam pergerakannya kurang dan merusak DNA-nya, daripada sperma yang ditempatkan pada wadah lain jauh dari perangkat elektronik tapi pada suhu yang sama.
Menurut para peneliti, peningkatan suhu dapat menurunkan kualitas sperma dan penggunaan komputer portabel di pangkuan meningkatkan suhu skrotum. Namun, dari penelitian itu terungkap bahwa bukan karena suhu di bawah laptop yang memengaruhi sperma, melainkan radiasi dari laptop itu yang memperlambat gerakan sperma.
Laptop memancarkan radiasi
Para peneliti di Argentina dan Virgina menggunakan sampel sperma dari 29 pria sehat, yang rata-rata usianya 34 tahun. Selama percobaan, laptop digunakan untuk mengunduh dan mengunggah informasi sehingga koneksi nirkabel aktif. Suhu di bawah laptop diusahakan konstan pada 25oC oleh sistem AC.
Koneksi internet nirkabel menggunakan frekuensi radio gelombang elektromagnetik. Ketika diukur, besarnya radiasi laptop ber-WIFI tiga kali dibandingakan dengan laptop tak ber-WIFI. Tingkat radiasi bervariasi tergantung aktivitas unduh dan unggah. Para peneliti masih berspekulasi bahwa laptop yang terhubung secara nirkabel ke internet dekat dengan testis dapat menyebabkan turunnya kesuburan pria.
Sel sperma berbeda dari sel-sel lain dalam tubuh – DNA mereka sangat kental dalam sebuah area kecil. Ini bisa membuatnya menjadi lebih rentan terhadap efek radiasi tersebut. Masuk akal juga bahwa medan magnetik dan elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio merusak molekul dalam sperma yang disebut phospholipids.
Penelitian itu masih meninggalkan pertanyaan. Apakah semua laptop akan memiliki efek yang sama dengan laptop yang digunakan dalam penelitian? Adakah faktor-faktor lain yang mungkin bisa meningkatkan atau mengurangi kerusakan sperma? “Tidak menutup kemungkinan bahwa kerusakan sperma bisa disebabkan oleh radiasi rendah yang dihasilkan oleh komputer tanpa koneksi internet,” tulis para peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar