Rasa cinta ternyata dapat mengaktifkan beberapa bagian otak
dari sang pencinta. Hal ini dibuktikan melalui penelitian terhadap
gambar-gambar fungsional magnetic resonance imaging (fMRI)
dari otak orang yang sedang jatuh cinta. Bagian otak yang aktif adalah
daerah kortek dan subkortek; daerah yang diketahui mempunyai
aktifitas dopaminergikdan terkait dengan senyawa dopamin dan
serotonin. Dopamin adalah senyawa yang dapat menimbulkan
rasa senang. Sedangkan serotonin dianggap penting dalam
mengatur hubungan emosional juga ikatan antar individu.
otak lain seperti temporal, parietal, and kortek frontalis yang dianggap
berperan pada pengambilan keputusan malah meredup. Mungkin
inilah yang menyebabkan orang yang jatuh cinta agak tidak rasional
dan benar kata orang bahwa ‘cinta itu buta”.
Penelitian ini dilakukan terhadap 24 orang sukarelawan. Setengah
dari sukarelawan adalah pria dan setengahnya lagi adalah wanita.
Enam orang dari masing-masing jenis kelamin adalah homoseksual,
dan 12 sisanya adalah heteroseksual. Reaksi hampir sama ditunjukkan,
baik oleh sukarelawan pria atau wanita, baik homoseksual maupun
heteroseksual.
Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari University College London dan
dipublikasikan di jurnal PLOS One
Tidak ada komentar:
Posting Komentar